BUMIALUMNI.COM – Hari Kekayaan Intelektual Sedunia diperingati pada 26 April, namun semangat tersebut terus dihidupkan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI). Bahkan Kementerian Hukum dan HAM mencanangkan bahwa tahun 2023 ini sebagai Tahun Merek. Pencanangan tersebut dilatarbelakangi oleh kesimpulan pentingnya merek, keberadaan merek mutlak dibutuhkan untuk mencegah serta menghindari pelanggaran. Selain itu juga untuk mendapatkan kepastian hukum atas kepemilikan merek.

Relevan dengan semangat di atas, DJKI akan menggelar Festival Kekayaan Intelektual 2023. Acara yang dilaksanakan pada 16 – 17 Mei 2020 itu beberapa di antaranya diisi dengan Showcase Local Brand & Produk Indikasi Geografis Indonesia dan Talk Show “Brand Success Stories”.

Sebagai salah satu Merek Kolektif yang ada di Indonesia, Lupba One Brand juga turut hadir dengan membuka booth untuk menyemarakkan Festival kekayaan Intelektual 2023 di acara puncaknya. Pada kesempatan sebelumnya, Kanwil DJKI pernah mengundang Lupba One Brand Perkumpulan Bumi Alumni (PBA) untuk dapat mengisi acara tersebut untuk membagikan success story dari perkumpulan yang memiliki Merek Kolektif Lupba. Lupba One Brand adalah suatu bukti keberhasilan dari perkumpulan Bumi Alumni, yang dapat menyamakan visi misi para anggotanya untuk dapat maju bersama, bergerak bersama dan bekerja sama dalam naungan Merek Kolektif.

Baca juga:

• Merek Kolektif Lupba One Brand SiapMendukung 2023 Sebagai Tahun Merek
• Merek Kolektif Lupba Sebagai Inspirasi 

Dewi Tenty dalam paparannya menjelaskan bahwa Merek Kolektif adalah merek yang digunakan pada barang dan/atau jasa dengan karakteristik yang sama mengenai sifat, ciri umum, dan mutu barang atau jasa serta pengawasannya yang akan diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan hukum secara bersama-sama untuk membedakan dengan barang dan/atau jasa sejenis lainnya. “Siklus seperti inilah yang akhirnya diciptakan menjadi rantai perekonomian dari dan oleh anggota komunitas Perkumpulan Bumi Alumni. Seiring dengan itu perlunya suatu kebersamaan, maka dibuatkanlah suatu program Merek Kolektif Lupba,” ucap Dewi Tenty. (Ed:Barr)