BUMIALUMNI.COM – Menurut data dari Kemenkop UKM, UMKM tumbuh subur di beberapa wilayah Indonesia dengan total 8,71 juta unit usaha sampai dengan tahun 2022. Suburnya UMKM merupakan trend positif untuk kekuatan ekonomi secara nasional. Meskipun dari data yang ada, suburnya pertumbuhan UMKM terbesar masih didominasi di Pulau Jawa. Jika dibandingkan antara peringkat tertinggi dan peringkat terendah, ada perbedaan jumlah UMKM sekitar 1.496.068 unit. Dari 3 peringkat terbawah jumlah UMKM berada di wilayah timur Indonesia, sedangkan 3 teratas berada di wilayah Pulau Jawa.

Berikut ini adalah data jumlah UMKM berdasarkan provinsi yang diambil dari Katadata:

Besarnya jurang disparitas pertumbuhan UMKM antar provinsi memang harus dijadikan bahan evaluasi jika UMKM digadang-gadang sebagai penyokong bagi ekonomi nasional. Selaras dengan itu, tentu pemerataan akses pembiayaan juga menjadi faktor penting bagi tumbuh-meratanya UMKM di wilayah Indonesia. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam perekonomian nasional memiliki peran yang penting dan strategis. Namun demikian, dikutip dari situs Bank Indonesia, UMKM masih memiliki kendala, baik untuk mendapatkan pembiayaan maupun untuk mengembangkan usahanya. Dari sisi pembiayaan, masih banyak pelaku UMKM yang mengalami kesulitan untuk mendapatkan akses kredit dari bank atau lembaga keuangan lainya, baik karena kendala teknis, sebagai contoh tidak mempunyai/tidak cukup agunan, maupun kendala nonteknis, misalnya keterbatasan akses informasi ke perbankan. Dari sisi pengembangan usaha, pelaku UMKM masih memiliki keterbatasan informasi mengenai pola pembiayaan untuk komoditas tertentu. Di sisi lain, perbankan juga membutuhkan informasi tentang komoditas yang potensial untuk dibiayai.

Semoga ke depannya, kendala dan hambatan yang ada bisa segera teratasi sehingga tumbuhnya UMKM semakin merata, setidaknya, jurang disparitas tidak terlalu besar. (Ed:Barr)