Sejarah | 25-Dec-2021
Bumialumni.com — Para petarung tak bisa mati, ia tetap hidup sebagai legenda. Setiap kelahiran akan menandai satu babak kisah sejarah. Dan sejarah lah yang mencatat lahirnya para pemenang, sebab, kata Sutan Sjahrir, hidup yang tak pernah dipertaruhkan adalah hidup yang tak bisa dimenangkan. Mungkin kalimat itu bisa menjelaskan tentang Perkumpulan Bumi Alumni (PBA). Ia lahir dari rahim gagasan yang berkehendak maju. Usianya baru seusia tiga kali gerhana bulan, tapi PBA adalah anak zaman yang ditimang gelombang dan dihardik batu karang, ia tetap gemulai meliuk di tengah badai. Sekarang, PBA akan terus mengayuh agar tegak berjalan.
PBA dibentuk oleh takdir sejarah sebagai wadah menampung aspirasi para alumni Unpad yang menjadi pelaku UMKM, kini ±750 wirausahawan telah bergabung, dan sedang terus diluaskan. Visi-misinya tak main-main, mewujudkan kemandirian wirausaha dan finansial, hingga memasarkan produk ke kancah internasional.
Pada ulang tahunnya, momentum kelahiran PBA dirayakan dengan sederhana sekaligus khidmat. Perayaan sebagai bentuk syukur pada Sang Pemilik Hidup.
Di pagi yang cerah itu, matawari lebih dulu memberi hangat pada daun dan serangga yang merayap di gerbang alami berupa bambu kuning ketika menuju aula Green Forest Resort, Jln. Sersan Bajuri 102, Kabupaten Bandung Barat. Dalam sekali pandang, tampak ornamen bernuansa hitam-emas. Tentang dua warna ini, Ary "Azoo" Zulfikar dalam pidatonya, memfilosofiskan bahwa warna emas adalah simbol kejayaan. Tapi hitam, katanya, bukanlah warna, sebab hitam merangkul dan menyerap segala warna. Persis seperti karakter PBA, membangun daya wirausaha sambil membuka lebar pintu rumah, lalu membentuk satu keluarga besar dengan mimpi meraih kejayaan.
Ucapan selamat pada PBA datang dari banyak sahabat, relasi bisnis, hingga tokoh-tokoh besar bangsa ini seperti Tantowi Yahya (duta besar RI untuk Selandia Baru) dan Sandiaga Uno (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, 2019–2024).
Iklim pembangunan kemandirian finansial dan usaha dalam wadah PBA berpondasi kejujuran, integritas, komitmen, dan kekeluargaan yang sejati, tak ada tempat bagi pelaku usaha anggota PBA yang berselimut kedamaian palsu. Bahkan, karakter egalitarian juga dihidupkan, tentu agar iklim usaha menjadi sejuk.
Prosesi acara dibuka dengan doa khusyuk. Seorang pembaca doa naik panggung, menuntun peserta bermunajat pada Tuhan.
Tepat di ulang tahunnya, si anak zaman yang masih bayi ini mendapatkan satu lagi tangga menuju kejayaan. Berkat komitmen kuat serta tangan dingin Azoo, PBA menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Prime Global Network, Co. Ltd untuk kerjasama ekspor produk UMKM. Prime Global Network adalah perusahaan asal Korea Selatan yang bergerak dalam bidang transportasi udara dan laut untuk memenuhi kebutuhan perdagangan internasional. Selain berkolaborasi dengan perusahaan Korea Selatan, PBA telah merintis kerjasama dengan perusahaan dari negeri Matahari Terbit, Jepang dengan sebelumnya membuat agenda webinar bersama owner Hanamaza Pan Bakery halal di Jepang, Siti Nurjannah, dan owner Opera Investment Grup (Furniture and F&B), Ryo Okawa.
Saat itu juga, K.M. Sung, CEO Prime Global Network, Co. Ltd, dalam siaran langsung via Zoom, mengatakan sangat menyambut baik dan tertarik dengan produk PBA. Lalu ditandatanganilah MoU secara daring oleh K.M Sung, sedangkan di dalam aula, Azoo juga menorehkan tanda tangan kerjasama dengan disaksikan seluruh peserta anggota PBA. Lewat layar lebar di sebelah kanan panggung, para pelaku UMKM alumni menyaksikan sejarah baru bagi perluasan produknya. Tak hanya tatap muka daring dengan K.M Sung, MoU juga disaksikan langsung secara daring oleh Drs. Setya Utama, M.Si (Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara), Danang Girindrawardana, S.IP, M.P.A (advisor Prime Global Network), dan Dr. Achmad Jaka Santosa, S.H., L.LM (Dewan Pengawas BLU PLK Kemayoran).
Meski matahari tak lingsir, namun siang itu sedikit redup oleh mendung, tapi girah tak turut redup, justru jadi kobar setelah mars Perkumpulan Bumi Alumni dikumandangkan. Birama yang indah namun menggelora, dengan metrum teks sederhana tapi kuat, membuat mars PBA ciptaan Abah Donny melantunkan resonansi dinamis.
Sang pencipta lagu dipanggil naik panggung, bertopi dan rompi ala koboi, Abah Donny melenggang ke depan. Saat ditanya oleh Azoo tentang proses kreatifnya menciptakan lagu, dengan kalimat singkat ia menjawab: "Gak sengaja, pas iseng-iseng pegang gitar, terciptalah lagu itu."
Eskalasi suasana perayaan ulang tahun PBA rupanya tak melandai, semacam ada semangat hebat, sepanjang acara dipenuhi kejutan. Kali ini acara disisipi oleh sesi pembagian hadiah lawang (doorprize). Karena ini acara suka cita, seluruh peserta mendapatkan hadiah. Tak berhenti di situ, panitia ulang tahun PBA juga menyiapkan 6 hadiah utama yaitu uang tunai, 2 smartphone android, 2 sepeda, dan 1 LED TV.
Bukan PBA jika hanya berbagi untuk anggotanya saja. Zaman pandemi ini telah menyerakkan tiap sektor ekonomi masyarakat, oleh karenanya, PBA dengan segala daya tetap berusaha bahu-membahu membantu yang terdampak. Sebuah panti asuhan mendapatkan bantuan finansial, harapannya agar bisa terus bertahan memberikan kasih sayang pada anak-anak yang bernaung di bawah atapnya. Empati secara sosial dan finansial saat pandemi ini memang seolah tumbuh dengan sendirinya di masyarakat. Budaya baik inilah yang juga diadopsi oleh PBA.
Seiring bergulirnya waktu di tengah penyebaran virus, situasi pandemi sangat mengubah model bisnis secara global, meski merangkak, dunia sedang merekonstruksi model ekonominya di tengah kepungan virus. PBA harus adaptif. Tantangan ini perlu dijawab oleh pelaku usaha, terutama UMKM. Untuk menembus pasar global, PBA melakukan identifikasi produk agar siap bersaing sebelum diekspor. Dewi Tenty, yang juga penggerak PBA, berinovasi membentuk merek kolektif atau one brand bernama Lupba. Siasatnya berjalan baik, bahkan Lupba terus berupaya memperbanyak offline store di tempat strategis seperti mall/pusat perbelanjaan, toko, kafe, bahkan pasar tradisional. Bahkan Lupba, bersamaan dengan perhelatan ulang tahun PBA, me-launching lagi gerai Lupba dan produk kafe Kopitugo CuPBA di area Green Forest Resort.
Digitalisasi pasar, sebagai konsekuensi logis kemajuan teknologi informasi, juga digunakan oleh PBA dengan membangun market place platform digital, e-commerce hingga multi payment online.
Ekonomi Kerakyatan
Saat bicara tentang pasar dan perdagangan, Indonesia adalah negara yang menganut ekonomi Pancasila sebagai antitesis dari liberalisasi pasar. Maka, jangkarnya adalah ekonomi kerakyatan, yang pondasinya harus kuat agar masyarakat menengah ke bawah juga bisa berpartisipasi aktif dalam aktivitas ekonomi, tujuannya menguatkan daya self-sufficient dan self-empowering.
Model pembangunan ekonomi berbasis komunitas seperti PBA inilah yang bisa menjadi jalan keluar untuk melawan, atau setidaknya bertahan di tengah dominasi ekonomi pasar bebas yang memiliki modal gigantik namun cenderung individualistis. Optimalisasi sumber daya lokal berasaskan kekeluargaan dan mutualis juga menjadi penting untuk mengikis watak individualisme yang dibawa oleh pasar bebas.
Model penguatan ekonomi dari bawah pernah menjadi sebuah poros gerakan ekonomi rakyat. Yang pernah tercatat oleh sejarah adalah nama R.A. Wirjaatmadja. Pada awalnya, sentimen gerakannya diarahkan ke satu bentuk protes atas dominasi ekonomi Hindia-Belanda. Gerakan R. A. Wiraatmadja dijalankan dengan membuat lembaga-lembaga ekonomi kolektif agar rakyat bisa menolong dirinya sendiri. Resultan gerakan tersebut adalah lahirnya lembaga semacam Bank bernama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank Der Inladsche Hoofden. Lalu berkembang dan bertambah modal, sehingga berubah nama menjadi Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi (pribumi).
Kisah R.A. Wiraatmadja juga relevan untuk menjelaskan tentang model pembangunan ekonomi ala PBA dalam konteks peletakan pondasi perekonomian.
Secara jamak, tentu kita setuju dengan orkestrasi kesimpulan bahwa UMKM adalah salah-satu tiang pancang pembangun ekonomi bangsa. Selaras dengan fakta bahwa, menurut Kementerian Koperasi dan UKM dalam siaran pers di laman resminya, ada 64,2 juta UMKM yang memberikan kontribusi terhadap PDB sebanyak 61,07 persen, atau setara dengan Rp8.573,89 triliun, termasuk manfaat penyerapan tenaga kerja sebanyak 97 persen, dan menyerap 60,4 persen dari total investasi.
Angka dalam sajian data di atas lah yang ditangkap lalu diolah oleh PBA menjadi basis membangun peluang dalam mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah agar sanggup dan percaya diri pada potensinya.
Ary Zulfikar, sang mekanik UMKM alumni Unpad meyakini bahwa potensi produk UMKM sangat bisa diterima oleh pasar, sebab produknya mempunyai kualitas yang bisa disejajarkan dengan produk lain yang sudah lebih dahulu terkenal. Tak cukup sampai di situ, PBA juga didesain sebagai wadah pembinaan dan pelatihan guna menjamin kesinambungan produk.
Azoo (sapaan akrabnya Ary Zukfikar) mengisahkan: "Komunitas UMKM Alumni Unpad sudah membangun platform, baik digital maupun offline. Kami menjalin kerjasama dengan pihak lain, baik dari kementerian maupun dari para pelaku usaha besar. Mereka tertarik berkolaborasi."
Setelah lebih dari 7 jam, acara ulang tahun PBA berjalan dinamis, peserta tak surut, semangat kekeluargaan juga tak lekang hingga akhir acara. Di penghujung prosesi, hujan jatuh tak deras.
Pemutaran video teaser refleksi perjalanan PBA menjadi gong penutup semaraknya acara. Satu tahun telah lewat, dengan usaha keras, evaluatif, mendengar kritikan, adaptif, PBA berusaha tetap berjalan dalam segala musim. Di beranda waktu, kebijaksanaan dan strategi berwirausaha akan diuji, itulah saat Perkumpulan Bumi Alumni menempa dirinya sendiri.
Selamat ulang tahun, PBA. Terus Membangun dengan Komitmen, Menjalin Silaturahmi dengan Integritas.
Follow media sosial kami untuk mendapatkan produk terbaik, informasi, pengalaman menarik dan inspiratif.
Kami adalah e-commerce hybrid, sebuah rumah untuk memasarkan produk UMKM Indonesia kualitas terbaik. Nikmati produk kuliner, fashion, kriya, minuman herbal, dan jasa. Juga rubrik Inspiring Life, Jurnal & Peraturan, Berita.