Bumialumni.com — Para peneliti masih terus mengkaji tentang mimpi, disiplin ilmunya bernama oneirologi. Berasal dari nama Oneiroi, sang dewa mimpi dalam mitologi Yunani, dengan simbol bunga opium. Konon, mamalia, selain manusia, juga bisa bermimpi, termasuk kadal. Tapi apa hubungannya dengan UMKM? Mimpi.  Jika bermimpi saja tak berani, bangun pagimu hanya akan biasa-biasa saja. Menjalani hidup yang begitu-begitu saja, dengan omset yang segitu-segitu saja.

Kita sudah sering mendengar bahwa UMKM digadang-gadang sebagai salah satu unit kegiatan ekonomi yang bisa membantu memulihkan ekonomi bangsa. Bisa jadi, sebagian dari kita bergumam: Jangankan menyelamatkan ekonomi bangsa, bisa selamat dari menunda lapar saja sudah “Alhamdulillah”.

Kemudian, jembatan apa yang bisa dilewati UMKM untuk berjalan menuju mimpi besar? Mari panggil Perkumpulan Bumi Alumni (PBA).

PBA, sebuah rumah komunitas UMKM, tempat berkonsolidasinya para pelaku usaha mikro, kecil, menengah yang tak surut bergerak demi kebangkitan UMKM setelah ambruk ditubruk pandemi. Program besar termutakhirnya adalah Bazaar Fashion, Craft dan Accessories yang digelar di BTC Fashion Mall, Bandung. Bazaarnya pun berlimpah acara, edukasi, hadiah, lomba, bahkan bantuan sosial sembako kepada masyarakat yang tidak mampu.

Di panggung utama, kemeriahan bazaar diisi dengan talk show sebagai bentuk membagi pengalaman tentang model pemasaran produk dan pengetahuan tentang branding produk. Mengundang pembicara yang kompeten di bidangnya, para peserta diharapkan menyerap ilmu pengalaman yang terungkap dalam talk show.

Setelah itu, acara lain adalah lomba menggambar untuk anak-anak. Ruangan luas di depan panggung dipenuhi anak-anak yang khidmat duduk sambil menggores warna-warni cerah dengan pensil dan kuas, secerah riang tawa kanak-kanaknya.

Rupanya, acara tak berhenti hanya hari itu saja. Tak tanggung-tanggung, 3 hari lamanya bazaar digelar. Di hari berikutnya, pagelaran fashion show dimeriahkan dengan para model yang penuh percaya diri berjalan melenggang mengenakan pakaian terbaik karya UMKM anggota PBA. Para perancangnya pun hadir. Antusiasme yang tak meredup, membawa suasana semakin hangat. Di ruang ruang lantai I BTC, berjajar stand produk UMKM, mulai dari fashion, kerajinan tangan, aksesoris, minuman herbal, madu, camilan, demo batik eco print dan sebagainya.

Sedangkan, sejak hari pertama pagelaran bazaar, terlihat bungkusan besar sembako gratis menggunung di Pusat Oleh-oleh Lupba Café, tempatnya tepat di seberang jajaran kantor agen travel, pintu keluar gedung BTC.

Mimpi Besar PBA

Hari terakhir, diisis dengan talk show yang penuh ilmu lalu penandatanganan Nota Kesepahaman antara Perkumpulan Bumi Alumni (PBA) dengan PT Aerojasa Cargo (KirimAja) yang ditandatangani oleh Dr. Ary Zulfikar, S.H., M.H selaku ketua umum PBA dan Hari Agung Saputra dari perusahaan logistik.

Nota kesepahaman inilah instrumen mimpi besar itu sebab, mereka, adalah satu perusahaan logistik yang bisa mengantarkan produk UMKM hingga ke luar negeri. Lalu, bagaimana bisa produk UMKM anggota PBA bisa sampai ke pasar global? Itupun telah dibuatkan instrumennya oleh PBA dengan membangun platform digital (e-commerce) bernama Bumialumni.com yang dikemudikan oleh PT Bumi Alumni Galeri (PT BAG).

Lapak digital itulah salah satu motor penggerak untuk menggeser mimpi kita melewati batas-batas fantasi menuju dunia nyata. Sejalan dengan program BAG yang memiliki program bahwa selain platform digital, membangun komunitas dalam UMKM adalah pondasi utama sehingga, selain pemasaran dan penjualan produk, iklim solidaritas dan saling bantu harus dihidupkan dalam sebuah wadah besar UMKM Indonesia, termasuk memberikan pelatihan dan peningkatan kapasitas tentang wirausaha.

Lalu, mari perbanyak mimpi. Sehingga slogan UMKM naik kelas tak hanya berhenti sebagai slogan. Ia harus sanggup melewati batas fantasi, bergeser ke dunia nyata bersama PBA.

Editorial