Bumialumni.com – Seni memiliki kekuatan untuk membuat hal-hal biasa menjadi sebuah karya yang mengundang kagum. Kata orang-orang, Tuhan menyukai keindahan, lalu kita menyebutnya sebagai seni. Begitu juga karya Diani Setyohartini ini, pemilik jenama Aidee Art yang telah menggemari bidang kriya metode macramé (/ma.kramé/) sejak SMP.

Aidee Art adalah bidang usaha dengan metode seni macramé. Sebuah seni tali-temali atau tali simpul. Kata Teh Diani, seni macramé telah ada sejak lama, dari zaman babilonia, dan diteruskan di daerah arab. Biasanya digunakan untuk dekorasi atau hiasan pakaian. “Aidee macramé sendiri saya produksi lebih benyaknya ke home décor, seperti hiasan dinding atau gantungan pot unik, alas piring, Untuk ruang tamu ada produk taplak meja, sarung bantal kursi, alas gelas.” tutur Teh Diani kepada redaksi.

Selain produknya yang unik dan menawan, nama Aidee pun memiliki daya tarik sebagai sebuah jenama. Unik, sudah tentu, tapi apa etimologi di balik jenama Aidee? “Sebenarnya, nama Aidee itu sebuah susunan kata dari nama saya sendiri, Diani, namun oleh teman saya sering dipanggil Dee. Lalu saya gabungkan antara Dee dan idea (ide), jadilah Aidee, semacam idea of Dee.”

Pada 16 April 2022 yang lalu, Teh Diani mengisi sebuah kelas pelatihan membuat kriya dengan teknik macramé yang diadakan oleh Kafe Lupba, di kawasan BTC Mall Bandung. Dengan suasana yang santai, acara berlangsung seru dan intensif. Teh Diani menyebut bahwa, “Acara pelatihannya saya dukung banget, tentang program pelatihan craft, apalagi di Kafe Lupba, itu ibarat dari kita untuk kita. Ke depannya bisa dibikin rutin dan untuk umum.”

Berbagai tantangan dalam mengerjakan seni macramé bagi pemula, menurut Teh Diani adalah kebingungan antara tangan kiri atau tangan kanan, fokus, dan harus memulai darimana. “Karena ini fokusnya untuk pemula, saya buat basic paling sederhana, masih membuat bentuk sederhana. Saya kasih tema feather wall hanging, hiasan dinding berbentuk daun-daunan. Itu beset seller dalam seni macramé sampai sekarang, masih banyak orang seneng minta dibikinin daun-daun. Peserta excited tentang pelajarannya. Begitu jadi, happy-nya minta ampun. Jadi kita seneng berbagi ilmu.”

Produk-produk Aidee Art yang cantik dan menawan ini bisa didapatkan secara online lewat lapak digital untuk UMKM yaitu Bumialumni.com dengan proses yang mudah.  

Kisah Jenama Aidee

Menurut keterangan Teh Diani, eksistensi jenama Aidee belum begitu lama, karena baru 3 tahun yang lalu dibangun secara serius. Sebelumnya, Teh Diani masih menggeluti seni macramé sebagai hobi untuk dipasang sendiri di kamar atau ruang tamunya.

“Semenjak di rumah, baru kepikiran kenapa enggak dibuat untuk ladang usaha. Sejak itu, tepatnya 3 tahun lalu, diseriusin sebagai usaha.” ucap lulusan Sastra Inggris Universitas Padjadjaran itu.

Pertama kali berkenalan dengan seni macramé, Teh Diani mengisahkan bahwa ia tidak pernah kursus, semuanya otodidak. Perkenalannya dengan seni yang telah ada sejak 9 abad lalu dimulai saat Teh Diani berkumpul dengan temannya yang sedang membuat satu karya dari tali-temali. Lalu diperkanalkanlah dengan seni macramé. Awalnya Teh Diani mempelajari dasar-dasar simpulnya, lalu mengembangkan ide sendiri tentang bentuk dan memadu padankan simpul.

Dari seni macramé ini kita bisa menghikmahi bahwa justru semakin rumit simpul, akan menghasilkan satu keindahan yang tak terpermanai. Mungkin begitu juga hidup; kita dibasuh air mata, ditimang-timang kesedihan, lalu menuai kegemilangan. Sebab dunia memiliki kecenderungan pembalasan resiprokal: siapa yang menanam gunung, ia menuai terjal, tapi, siapa yang menanam cinta, ia menuai bahagia.

Dan seni macramé, ia akan selalu menjadi proses dinamis dan karya bagi keabadian Aidee Art. Kata sang bijak bestari, dunia akan mengenalmu saat kau meninggalkan sebuah karya yang akan selalu dikenang oleh sejarah.