Ia menjabat sebagai Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Padjadjaran (2020-2025). Lulusan Program Doktor Ilmu Manajemen dan Bisnis Unpad ini bernama Dr. Ir. Arief Yahya, M.Sc. Ia lahir di Banyuwangi, 2 April 1961 dari ayah seorang pedagang, dan ibu yang aktif di organisasi kegamaan. Pernah menjadi Menteri Pariwisata Indonesia pada Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo. Sebelumnya, Arief menjabat CEO PT Telekomunikasi Indonesia sejak 11 Mei 2012 menggantikan posisi Rinaldi Firmansyah.

Saat muda, usaha yang dijalani oleh ayahnya mengalami kemunduran sehingga keadaan ekonomi keluarga mengalami gangguan. Sosok ibunya yang menjadi panutan Arief untuk tetap tegar dalam kondisi tersebut.

Ia lalu melanjutkan studinya ke Institut Teknologi Bandung, mengambil jurusan Teknik Elektro. Pernah suatu ketika ia dan kawan-kawannya sesama mahasiswa ITB mengikuti kuis Pesona 13 di sebuah tayangan TVRI yang dipandu oleh Bob Tutupoly yang populer pada tahun 1994 hingga 1997, dalam kuis tersebut Arief dan kawan-kawannya berhasil menang.

Ia sempat merasakan kehilangan yang mendalam saat ibunya meninggal dunia, bertepatan dengan masa perkuliahannya di Universitas Surrey, Inggris telah aktif. Ia melanjutkan studi ke Inggris dalam rangka pembinaan karyawan PT Telkom, perusahaan yang membesarkan namanya hingga menjadi menteri.

Arief tergolong cerdas dalam kepemimpinan dan terobosan pemikiran. Sebagai karyawan di PT Telkom, Arief menduduki beberapa jabatan, yakni menjadi Kandatel DKI Jakarta dan Kalimantan. Berbagai prestasi juga ia torehkan yakni, The Best Kandatel (Kantor Daerah Telekomunikasi), Pemasaran Telepon Terbaik, Telkom Jakarta, Gema Telkom Award. Kandatel Terbaik Malcolm Baldrige National Quality Award, 614, skor terbaik Nasional, Telkom Jakarta Barat, Kepala Divisi Regional (Kadivre) Terbaik The Best Sponsor, Aktualisasi Budaya Korporasi The Telkom Way 135, The Best Divre in Corporate Culture Actualisation, dan lain sebagainya.

Pada November 2020, ia mendapatkan tanda jasa dan penghargaan dari Presiden Joko Widodo, bersamaan dengan pemberian penghargaan pada para tenaga medis yang telah berjuang menangani Covid-19. Penghargaan ini diberikan berdasarkan Keppres No.118 dan 119/TK/Tahun 2020 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera dan Bintang Jasa.