Perbankan adalah Dunia Rosi

Apa yang tak bisa dipisahkan dengan diri Rosi Susanti adalah dunia perbankan. Meski latar belakang pendidikannya bidang hukum, jebolan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran ini telah menyelam hingga dalam di samudera perbankan selama 30 tahun. Berlayarnya perempuan bertubuh mungil di samudera perbankan ini bisa dikatakan sebagai ketidaksengajaan. Pada mulanya, selepas berseragam putih abu-abu, ia mengincar fakultas kedokteran, dan alternatifnya adalah fakultas kedokteran. Tapi mata angin takdir melabuhkan Rosi di Fakultas Hukum. Ia berserah mengikuti angin takdir dengan tetap serius dan berkomitmen pada perkuliahannya. 

Seiring perjalanan waktu, Rosi mendapati kesenangan berlayar sebagai mahasiswi fakultas hukum. "Kalau di kedokteran mungkin sulit kalau mau hangout, pastinya harus belajar terus," ungkap Rosi mengenang masa silam.

Telah 4 tahun lewat, Rosi, anak pertama dari lima bersaudara itu merampungkan kuliah hukum. Ia lalu memiliki mimpi ingin hidup mandiri dan membantu adik-adiknya. "Di angkatan saya, yang lulus dalam waktu empat tahun hanya sepuluh orang. Yang lain itu bukannya tidak mampu namun karena betah kuliah di kampus." Rosi mengungkap betapa betahnya ia berkuliah di fakultas hukum.

Selepas kuliah, Rosi mulai berkecimping di dunia perbankan. Ia sempat syok karena upah yang diterima terbilang kecil. Namun ia tetap percaya bahwa rezeki punya caranya sendiri untuk sampai di tangan kita, tak hanya materi, tapi juga kesehatan dan kebahagiaan hati.

Bank Niaga adalah perusahaan perbankan pertama tempat Rosi bekerja. Di bank ini, posisinya berpindah-pindah, mulai dari policy maker/risk management, legal corporate banking, dan lain-lain. Setelah sembilan tahun berkarier di Bank Niaga, Rosi pindah ke Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Di lembaga ini, ia bekerja selama 11 bulan sebagai risk management. Kemudian ia pindah ke Bank Danamon dan bekerja selama 8 tahun di bagian risk management dan legal officer. Pada 2008, Rosi pindah kerja ke Bank BTPN sebagai legal dan bertahan hingga 2013.

Periode 2013-2016 ia berkarier di BTPN Syariah sebagai Direktur Legal, Risk, dan compliance. Setelah itu, Rosi sempat selama setahun kembali ke Bank BTPN sebelum mengambil pensiun dini karena sakit. Setelah sembuh, Rosi kembali menggeluti dunia perbankan dengan bekerja sebagai legal risk dan compliance untuk digital banking di Hana Bank. Mulai 2019 hingga kini, Rosi menempati posisi Legal Head Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Exim Bank).

Syahdan, single parent dengan dua anak remaja ini merupakan sosok yang kenyang dengan pengalaman dunia perbankan. Baginya bekerja di dunia perbankan sangat menantang. Walau latar belakang pendidikannya bidang hukum, hal itu tak menghalangi Rosi berkarier di dunia perbankan. Ia memperdalam pengetahuannya dengan belajar sendiri tentang seluk beluk dunia perbankan untuk menambah wawasan.

"Kuncinya adalah percaya diri, mempelajari secara rinci regulasi, aturan-aturan dan substansinya," ujar perempuan yang gemar menulis ini.