Gemilang Panggung, Luka, dan Cahaya
Petuah dari ahli tasawuf berkebangsaan Turki, Jalaluddin Rumi, barangkali bisa menghikmahi kisah Dany: “The wound is the place where the light entered you.”
Sosoknya jadi legenda musik Indonesia. Karakter vokalnya yang khas, membuat penikmat musik mudah menebak siapa yang bernyanyi. Berada di bawah bendera Java Jive, dia mengorbit bersama Fatur, Capung, Noey, Tony, Edwin di belantika musik Indonesia sejak 28 Juni 1993. Syair yang dinyanyikannya romantis, membuat pendengar jadi baper, sebut saja lagu Menikah, Gerangan Cinta, Sisa Semalam, dan lainnya.
Dany Sepriyatna Gumilar atau Dany Java Jive adalah salah satu punggawa grup band bergenre pop jazz itu. Dany pernah mengalami pahitnya kenyataan hidup, meski akhirnya ia sanggup meloloskan diri, dan kini menjadi pribadi yang baru, benar-benar baru, dengan mentakzimi hidupnya yang luar biasa.
Siapa yang menyangka, di balik gayanya yang atraktif di atas panggung, Dany 'Java Jive' awalnya adalah sosok yang tak percaya diri. Alumnus FISIP Universitas Padjadjaran angkatan 1988 jurusan Hubungan Internasional ini mengaku minder jika harus tampil di depan orang banyak. "Saya itu sebenarnya mau tampil kalau tidak ada orang lain yang mau. Aslinya saya itu minder," kata Dany kepada Bumi Alumni.
Java Jive dibentuk pada 1989 oleh sekelompok pelajar SMA Negeri 2 Bandung. Penggagasnya adalah Edwin Saleh (drum) dan Noey (bas), lalu mereka membentuk formasi lengkap dengan masuknya Micko (gitar), Tony (kibor), Fatur (perkusi/vokal), Danny (vokal) dan Neta (vokal). Pada 1991, Neta dan Micko hengkang, kemudian bergabung Capung sebagai gitaris. Nama Java Jive langsung melejit di belantika musik Indonesia melalui lagu Kau Yang Terindah yang menjadi andalan di album perdana mereka, Java Jive 1.
Dany memang sejak kecil berbakat di bidang tarik suara meski belum terasah dengan baik. Pria yang semasa anak-anak tinggal di Cianjur bersama kakeknya ini, terbiasa membawakan lagu-lagu sunda seperti Sinom dan Kinanti.
"Hidup saya sebenarnya penuh dengan keberuntungan. Prestasi di sekolah, sih, biasa saja. Jadi penyanyi juga karena faktor keberuntungan,” ungkap Dany yang mengaku pernah punya cita-cita menjadi aktor.
Selepas SD, Dany pindah ke Bandung dan bersekolah di SMPN 5 lalu melanjutkan ke SMA 5, yang merupakan sekolah favorit di Kota Kembang ini. Di sinilah bakat menyanyinya makin terasah. Bersama grup vokal SMA 5 Bandung, Dany sering mengikuti lomba dan memenangkan berbagai kompetisi. Pembinanya, Kang Deden berperan penting dalam mengasah bakatnya, mengajarkan dasar-dasar olah vokal.
Selain aktif menyanyi, Dany juga menyukai seni tari dan bergabung dengan grup di sekolah. Kelak, seni tari yang ia kuasai semakin memperkaya jiwa seninya untuk tampil di atas panggung.
Luka dan Cahaya
Di kesibukannya bermusik, Dany bertekad menyelesaikan kuliahnya. Walau sempat tersendat, ia akhirnya lulus pada 1995. "Malam menjelang ujian sidang, tengah malam saya masih nyanyi di atas panggung," kenang Dany.
Selain dorongan orang tua, tekad Dany menyelesaikan kuliah datang dari sang kekasih. Pada Dany, pujaan hatinya menyodorkan syarat menikah: Dany harus meraih gelar sarjana. Kekasihnya juga alumni Unpad angkatan 1986. Mereka dipertemukan lantaran tempat nongkrong Dany persis di depan indekos pujaan hatinya. Dari perkawinannya, mereka dikaruniai seorang putri.
Seiring dengan kesuksesan Java Jive, nama Dany sebagai penyanyi makin populer. Selain memiliki vokal khas, gaya panggung yang nyentrik, Dany akhirnya sampai di puncak popularitas. Namun saat di puncak karier, ketika ketenaran dan popularitas dalam genggaman, ia mengetuk lorong pintu hidup yang kelam. Tahun 2002, Dany menjadi tawanan candu. Candu meringkusnya semakin dalam ke lorong gelap. Segala yang telah ia bangun ditinggalkan. Keterpurukan membayangi Dany, termasuk grup band kenamaan itu.
Luka adalah tempat dimana cahaya memasukimu. Perjuangannya untuk lolos dari ruang gelap tak sia-sia. Cahaya merasuki tubuh Dany melalui celah sempit jiwanya. "Menjelang waktu duha, di kamar, bermunajat pada Allah, memohon ampun atas semua yang telah saya perbuat. Wajah orang tua, istri, anak, dan orang-orang terkasih yang telah saya kecewakan terbayang. Saya sangat menyesal,” Dany mentakzimi kisah lalunya.
Aktif di Kegiatan Sosial
Kini Dany aktif di berbagai kegiatan sosial, seperti membangun koperasi yang menjadi inkubator bisnis. Ia menggandeng orang-orang yang tertarik ingin mengembangkan usahanya. Ia juga aktif menjadi Ketua RW daerah Muararajeun dan mendirikan Yayasan Musik, untuk menampung para musisi muda yang ingin mengembangkan bakat dan karirnya.
Dany berharap koperasi yang dibangun bisa bersinergi dengan koperasi
lain dalam wadah Bumi Alumni yang dipelopori Ary Zulfikar. Kini Dany menjalani
hidupnya dengan hal bermanfaat. Ia meyakini, jalan hidup manusia sudah ada yang
mengatur. "Saat ini yang terbaik adalah bagaimana beramal baik
sebanyak-banyaknya, sebagai bekal kehidupan yang kekal,” ujar Dany yang
sekarang membuka usaha coffee shop
bernama Ugo Igo sambil mengampanyekan green
living.
Follow media sosial kami untuk mendapatkan produk terbaik, informasi, pengalaman menarik dan inspiratif.
Kami adalah e-commerce hybrid, sebuah rumah untuk memasarkan produk UMKM Indonesia kualitas terbaik. Nikmati produk kuliner, fashion, kriya, minuman herbal, dan jasa. Juga rubrik Inspiring Life, Jurnal & Peraturan, Berita.