Koperasi dan UMKM | 29-Mar-2023
BUMIALUMNI.COM
– Bulan Ramadan telah tiba, sebuah nuansa yang kental dengan semangat spiritual
bagi umat Islam di dunia. Dengan Ramadan, manusia diajarkan banyak hal, tentang
kerendahan hati, kedaifan manusia, rasa syukur, dan belas kasih. Puasa
memberikan dampak luar biasa positif bagi sistem tubuh manusia, segala
kemanfaatan hadir. Meski begitu, puasa juga tidak berarti menghentikan aktivitas
pelaku UMKM untuk tetap melakukan perniagaan.
Puasa kali ini menjadi Ramadan ke-4 sejak pandemi mendera. Artinya, secara efektif dimulainya proses digitalisasi hingga saat ini jadi masif. Disrupsi, menyeruak sebagai istilah populer menandai adanya perubahan kebiasaan hidup manusia, terutama dalam melakukan aktivitas penjualan.
Masifnya transformasi digital
membuat pelaku UMKM harus adaptif dalam melakukan penjualan, pemasaran, dan
pembayaran. Lalu, bagaimana trik yang efektif berjualan saat puasa Ramadan? Berikut
ini beberapa triknya.
1. Ketahui kebiasaan konsumen saat Ramadan
Memahami perilaku pasar memang jadi kunci utama, termasuk tentang kebiasaan pelanggan, selera, jenis makanan/minuman kesukaan, dan produk kuliner yang relevan untuk kebutuhan buka puasa. Dengan memahaminya maka pelaku UMKM juga bersiap dengan stok produk agar tidak kehabisan. Nah, biasanya, tak banyak yang melayani konsumen menjelang makan sahur, itu jadi peluang untuk menambah cuan. Jangan lupa, produksi juga menu yang mudah diproses dan kemasan yang praktif namun higienis.
2. Luncurkan iklan yang menarik untuk konsumen
First impression konsumen kebanyakan didapat dari tampilan foto produk. Dengan membuat desain menarik, menggugah selera, dan simple, bisa jadi daya tarik awal agar konsumen melakukan klik di foto produk. Ingat, 90 persen informasi manusia, terutama di era digital, didapatkan dari bentuk visual, maka pelajari cara foto produk dan desain. Jangan lupa juga memberikan promo Ramadan.
3. Sediakan menu paket/bundling menu
Sajian Ramadan pada umumnya senada. Makanan manis, minuman segar, dan yang menyehatkan. Meskipun kebiasaannya variatif, biasanya setelah menyantap menu untuk membatalkan puasa, baru makan besar atau menu utama. Nah dengan menangkap kebiasaan tersebut, pelaku UMKM perlu menyiapkan penyajian sistem paket atau bundling dengan harga yang lebih miring jika membeli satu per satu.
4. Manfaatkan fasilitas Ads (iklan berbayar) di medis sosial
Di hampir semua media sosial kini membuat fitur iklan berbayar agar bisa menjangkau pengguna medis sosial lebih banyak. Preferensi siapa yang bisa melihat iklan produk tersebut juga bisa diatur secara manual, misalkan berdasarkan area/wilayah, berdasarkan jenis kelamin, usia, dll. Dengan menggunakan fasilitas itu, produk kita bisa tersosialisasi secara lebih luas. Bisa juga diatur agar iklan produk tersebar dalam waktu tertentu.
5. Buatlah narasi soft selling, lalu call to
action
Konon, dalam dunia sastra, kata adalah senjata, yang bisa membuat teks jadi menarik untuk menjelaskan peristiwa atau benda. Nah, dalam melakukan postingan, penting untuk menggunakan konsep soft selling, misalnya, membuat narasi tentang komposisi sehat menurut riset medis dalam bulan puasa, dan sisipkan salah satunya adalah menu yang sahabat UMKM produksi, tentu yang komposisi produknya sesuai dengan hasil riset tersebut. Jangan lupa, di akhir narasi, tuliskan ajakan untuk membeli produk sahabat UMKM.
Pada akhirnya, yang terpenting adalah sahabat UMKM terus melakukan ikhtiar, menjalani dengan riang. Dan, jangan berhenti di trik ini, terus mendalami pengetahuan tentang metode agar bisa meningkatkan penjualan. (Ed:Barr)
Follow media sosial kami untuk mendapatkan produk terbaik, informasi, pengalaman menarik dan inspiratif.
Kami adalah e-commerce hybrid, sebuah rumah untuk memasarkan produk UMKM Indonesia kualitas terbaik. Nikmati produk kuliner, fashion, kriya, minuman herbal, dan jasa. Juga rubrik Inspiring Life, Jurnal & Peraturan, Berita.