BUMIALUMNI.COM – Lembaga Penjamin Simpanan pada 2 Juli 2023 mendatang menggelar acara LPS Monas Half Marathon bertajuk Restart for Change yang menargetkan 5.000 peserta dalam ajang lomba lari. Para pelari akan menempuh rute dari Monas menuju “race village” yaitu Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Half marathon sendiri adalah salah satu kategori olahraga lari yang telah dikenal oleh para pelari yang merupakan level ketiga dari seluruh kategori yang didahului oleh level 5K dan 10K. Half marathon masuk dalam kategori di atas 10K, lebih tepatnya 13,1 s.d. 21.1 kilometer.

Baca juga:

·         Hasil Riset: Ampuhnya Resiliensi UMKM Saat Krisis

·         Dr. Ary Zulfikar 100 Advokat Terbaik Indonesia

LPS Monas Half Marathon menyediakan hadiah yang jumlah totalnya Rp992 juta untuk jarak 21 kilometer yang ditempuh selama 3 jam 30 menit. Rutenya dimulai dari Monas lanjut ke Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, jalan Veteran, Jalan Merdeka Utara, Jalan Medan Merdeka Barat, Jalan Thamrin, Jalan Sudirman, Blok M, hingga Panglima Polim. Kemudian pelari akan kembali memutar rute dari Panglima Polim, Blok M, Patung Pemuda, FX Senayan, dan berakhir di Gelora Bung Karno.

Melibatkan UMKM

Selain sebagai pengenalan Kota Jakarta yang ramah untuk olahraga, LPS Monas Half Marathon juga memiliki komitmen mendukung perkembangan UMKM. Dalam acara yang diselenggarakan bersama Koran Kompas itu menghadirkan booth pelaku UMKM dari Perkumpulan Bumi Alumni (PBA) dan UMKM Alumni. Gelaran bazar dan eksebisi dimeriahkan oleh produk-produk UMKM antara lain: Lupba One Brand, Cupba Coffee, Dapur Mamih, Kedai Azum, Fix Corner, Pempek Derlin, Dapur Hade, Arema Kurnia, dan Lemon Semua.

Saat dimintai keterangan oleh tim redaksi, Dr. Ary Zulfikar, Direktur Eksekutif Hukum LPS mengatakan, “Semoga dengan banyaknya keikutsertaan pelaku UMKM PBA dengan event pameran, eksebisi, termasuk event olahraga LPS Monas Half Marathon, produk UMKM dapat dikenal oleh konsumen dan melatih pelaku UMKM dalam membaca pasar.”

Dukungan untuk UMKM memang telah digencarkan oleh Pemerintah Indonesia agar perekonomian juga bisa ditopang dari dapur rumah tangga apalagi resiliensi UMKM terhadap krisis saat pandemi sangat ampuh menjaga stabilitas ekonomi. (Ed:Barr)