Dete Bicara | 28-Feb-2024
BUMIALUMNI.COM — Dunia busana memang memiliki perkembangan cepat dan dinamis, termasuk beragam diksi untuk mengidentifikasi model, konsep, sistem hingga budaya (gejala sosiologis) dalam dunia fesyen. Setelah beberapa waktu lalu muncul istilah FOMO, kini hadir istilah yang ada di bisnis fesyen yaitu “fast fashion”. Menurut Dr. Dewi Tenty, “Sistem ini dipergunakan oleh merek-merek ternama yang jadi salah satu retail fashion terbesar di dunia.”
Apa Itu Fast Fashion?
Lebih lanjut, ia menjelaskan: “Sesuai dengan arti fast yang berarti cepat, fast fashion juga dapat diartikan sebagai fesyen yang bergerak cepat. Menurut Investopedia, fast fashion adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan desain pakaian yang bergerak cepat dari catwalk menuju toko untuk memanfaatkan tren. Tentu saja, pakaian yang masuk ke toko bukan desain asli yang ada pada catwalk.”
Baca juga:
Desain dasar pada fast fashion sering, meskipun tidak selalu, mengambil ide desain dari peragaan fesyen maupun desain pakaian selebritis yang kemudian dibuat ulang. Pakaian-pakaian tersebut akan dijual dengan harga yang lebih terjangkau.
Secara historis, fast fashion adalah tahap lanjut dari zaman revolusi industri dimana sebelumnya, fesyen merupakan sebuah produk super mahal karena dijahit dengan tangan dan sangat detail sehingga hanya bisa dimiliki oleh kalangan tertentu saja yaitu bangsawan. Kemudian pada tahun 1980 muncul berbagai teknologi, salah satunya teknologi mesin jahit untuk membuat produk fast fashion.
Fast fashion dibuat dengan proses yang lebih cepat, menggunakan bahan baku yang standar, serta dijual dengan harga lebih terjangkau sehingga dapat dibeli oleh semua orang yang berasal dari berbagai kalangan. (Ed:Barr)