Koperasi dan UMKM | 18-Dec-2022

Ketua MPR RI Menjadi Keynote Speaker di Seminar dan Eksebisi Perkumpulan Bumi Alumni

BUMIALUMNI.COM — Koperasi mulai tumbuh dan berkembang di Inggris pada pertengahan abad 19 yaitu sekitar tahun 1844 yang dipelopori oleh Charles Howard. Namun sebelum koperasi mulai tumbuh dan berkembang, sebenarnya inspirasi gerakan koperasi sudah mulai ada sejak abad 18 setelah terjadinya revolusi industri dan penerapan sistem ekonomi kapitalis. Setelah berkembang di Inggris, koperasi menyebar ke berbagai negara, baik di Eropa hingga ke Indonesia.

Pada dasarnya koperasi digunakan sebagai salah satu alternatif untuk memecahkan persoalan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Koperasi masuk ke Indonesia sejak akhir abad 19 yaitu sekitar tahun 1896 yang dipelopori oleh R.A. Wiriadmaja, namun secara resmi gerakan koperasi Indonesia baru lahir pada tanggal 12 Juli 1947 pada kongres I di Tasikmalaya yang diperingati sebagai hari Koperasi Indonesia.


Potensi dan pesona koperasi mengundang beberapa pihak untuk memanfaatkan agar koperasi dijadikan sebagai haluan memperkuat ekonomi kerakyatan sesuai dengan tujuan ber-Pancasila. Salah satu tokoh yang tertarik dengan isu koperasi adalah Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo. 

Baca juga:

Dalam uraiannya di acara yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Bumi Alumni (PBA) bersama FH Unpad di Graha Sanusi Hardjadinata, Bambang Soesatyo menjelaskan sebagai berikut:

"Hingga saat ini masih ada asumsi yang berkembang di masyarakat bahwa eksistensi koperasi dipandang "kuno", ketinggalan zaman, tidak kompatibel dengan masyarakat modern yang cenderung kapitalistik, namun faktanya tidaklah demikian. Bahkan di negara-negara maju, koperasi mampu memiliki posisi tawar dan kedudukan penting dalam konstelasi kebijakan ekonomi termasuk dalam perundingan internasional. 

Data tahun 2017, dari 300 koperasi terbaik dunia, 100 unit di antaranya ada di Amerika, sebuah negara kapitalis. Kemudian merujuk pada laporan International Labor Organization tahun 2009, kinerja koperasi di seluruh sektornya terbukti masih lebih mampu bertahan di tengah resesi ekonomi dibanding entitas ekonomi lainnya. 


Saat ini pun, banyak koperasi di negara-negara maju banyak yang menjadi korporasi besar, baik di sektor pertanian, industri manufaktur, perbankan, yang memiliki kemampuan untuk bersaing dengan korporasi kapitalis.

Jika di negara kapitalis saja koperasi mampu berkembang, maka di negara demokrasi Pancasila, seharusnya koperasi jauh lebih maju. Jadi, asumsi bahwa koperasi tidak mampu beradaptasi dengan modernitas zaman adalah asumsi yang keliru. 

Sebagaimana kita pahami, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang perorangan atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Keberadaan koperasi sangat berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat serta mendorong pertumbuhan ekonomi, dan berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional dan stabilitas ekonomi. 

Koperasi harus mampu membangun dirinya sendiri, di sisi lain harus ada keberpihakan dari segenap perangkat kepentingan agar koperasi menjadi kuat dan mandiri serta mampu memberdayakan potensi para anggotanya dan masyarakat pada umumnya." (Ed:Barr)

Berita terkait

|

IKUTI MEDIA SOSIAL KAMI

Follow media sosial kami untuk mendapatkan produk terbaik, informasi, pengalaman menarik dan inspiratif.

SEKILAS

Kami adalah e-commerce hybrid, sebuah rumah untuk memasarkan produk UMKM Indonesia kualitas terbaik. Nikmati produk kuliner, fashion, kriya, minuman herbal, dan jasa. Juga rubrik Inspiring Life, Jurnal & Peraturan, Berita.

Copyright © 2025 | Powered by Bumi Alumni