UMKM | 10-Dec-2025

Menghadapi Era Cashless bagi UMKM

Perkembangan teknologi membuat sistem pembayaran tanpa uang tunai atau cashless semakin akrab dalam kehidupan sehari-hari. Kini, konsumen datang ke toko atau membeli secara online dengan membawa ponsel sebagai dompet digital mereka. Tren ini tidak dapat dihindari dan secara perlahan mendorong UMKM untuk ikut beradaptasi. Kemudahan transaksi, pencatatan keuangan otomatis, dan keamanan yang lebih baik menjadi alasan kuat mengapa cashless memberi banyak manfaat bagi bisnis kecil. Dengan menyediakan metode pembayaran digital, UMKM dapat terlihat lebih profesional, lebih cepat melayani pelanggan, dan lebih siap menghadapi persaingan.

Namun, proses menuju cashless tentu tidak selalu berjalan mulus. Banyak pelaku UMKM yang belum terbiasa dengan teknologi digital sehingga merasa ragu untuk mulai menggunakan aplikasi pembayaran. Kekhawatiran salah tekan, kesulitan memahami fitur baru, atau sekadar belum percaya diri menggunakan perangkat digital menjadi hambatan umum. Di beberapa wilayah, koneksi internet yang tidak stabil juga membuat transaksi digital tersendat, sehingga pelanggan harus menunggu lebih lama dari biasanya. Tantangan lainnya adalah masalah keamanan data. Banyak orang mendengar kasus penipuan online atau peretasan akun sehingga membuat pelaku UMKM cemas ketika diminta beralih ke sistem digital. Selain itu, biaya administrasi yang dikenakan beberapa platform pembayaran juga menjadi pertimbangan, terutama bagi UMKM yang beroperasi dengan margin tipis. Tidak sedikit pula pelanggan yang masih nyaman menggunakan uang tunai sehingga para pelaku usaha harus melayani dua sistem sekaligus selama masa transisi.

Meski tantangannya cukup banyak, ada berbagai solusi yang sebenarnya mudah diterapkan. Langkah sederhana yang bisa dilakukan adalah memulai dengan QRIS karena proses penggunaannya paling mudah dan sudah diterima hampir di semua e-wallet maupun aplikasi perbankan. Pelaku UMKM cukup menggunakan ponsel dan aplikasi penyedia layanan QRIS untuk menerima pembayaran digital. Selain itu, mengikuti pelatihan digital yang kini banyak disediakan oleh pemerintah, bank, marketplace, hingga komunitas UMKM dapat meningkatkan pemahaman pelaku usaha tentang keamanan transaksi, cara penggunaan aplikasi, hingga strategi mengelola keuangan digital.

Agar proses transisi lebih nyaman, UMKM bisa menggunakan aplikasi pencatatan keuangan yang terintegrasi dengan sistem cashless. Aplikasi seperti ini dapat mengurutkan transaksi otomatis sehingga pelaku usaha tidak perlu mencatat secara manual. Sambil beradaptasi, pelaku UMKM juga dapat mengedukasi pelanggan secara perlahan, misalnya dengan menempelkan informasi bahwa usahanya sudah menerima pembayaran digital atau menunjukkan cara memindai QR saat proses transaksi. Keamanan digital juga perlu diperhatikan. Menggunakan aplikasi resmi, mengaktifkan verifikasi dua langkah, dan selalu mengecek notifikasi transaksi adalah langkah-langkah sederhana namun efektif untuk mencegah penipuan.

Pada akhirnya, perjalanan menuju sistem cashless adalah proses yang membutuhkan waktu dan pembiasaan. Dengan memahami tantangan serta menerapkan solusi yang tepat, UMKM dapat memanfaatkan teknologi pembayaran digital untuk meningkatkan kualitas layanan, mempercepat transaksi, dan memperkuat kepercayaan pelanggan. Cashless bukan sekadar mengikuti tren, tetapi menjadi bagian penting dari transformasi UMKM menuju bisnis yang lebih modern, efisien, dan berdaya saing di era digital saat ini.

Ed:Dey

Berita terkait

|

IKUTI MEDIA SOSIAL KAMI

Follow media sosial kami untuk mendapatkan produk terbaik, informasi, pengalaman menarik dan inspiratif.

SEKILAS

Kami adalah e-commerce hybrid, sebuah rumah untuk memasarkan produk UMKM Indonesia kualitas terbaik. Nikmati produk kuliner, fashion, kriya, minuman herbal, dan jasa. Juga rubrik Inspiring Life, Jurnal & Peraturan, Berita.

Copyright © 2025 | Powered by Bumi Alumni