BUMIALUMNI.COM – Wacana resesi ekonomi dunia yang berdampak ke Indonesia mulai sering dibicarakan, meskipun pemerintah menyatakan kewaspadaan dengan langkah-langkah yang terencana secara makro dan mikroekonomi.  

Kita perlu terus mewaspadai kondisi tersebut dengan berhati-hati menentukan langkah dalam mengelola bisnis. Memastikan ruang produksi, pemasaran, merawat konsumen, dan lain sebagainya. Karenanya, pelaku UMKM perlu membuat langkah-langkah menghadapi kondisi perekonomian yang fluktuatif untuk mengamankan bisnis.

Majalah Forbes pernah memberikan beberapa hal tentang apa yang perlu dilakukan pelaku usaha saat terjadi resesi ekonomi, antara lain:

Melakukan Monitoring dan Evaluasi Bisnis

Dampak dari resesi ekonomi yang paling terasa biasanya adalah kenaikan harga disusul menurunnya daya beli, kondisi tersebut harus diikuti dengan evaluasi dan penguatan monitoring usaha. Salah satu caranya dengan menghilangkan pengeluaran yang tidak diperlukan atau yang secara signifikan tidak memiliki manfaat menggenjot keuntungan, dan diikuti dengan menguatkan arus kas, lalu membuat standar operasional yang relevan dengan kondisi perekonomian. 

Amankan Sumber Pendapatan yang Paling Besar

Awalnya, identifikasi terlebih dahulu mana pos pendapatan yang memiliki nilai besar dan kuat, konsentrasikan langkah untuk melindungi sumber keuntungan tersebut. Jangan lupa buat model bisnis, optimalkan harga, pikirkan juga untuk memangkas produk & layanan, dan eliminasi hal-hal yang tidak menghasilkan margin keuntungan bagi usaha. 

Kelola Utang Secara Bijaksana

Biasanya, saat kondisi mulai sulit, melunasi utang adalah pilihan yang sering diambil pelaku usaha, meski sebenarnya upaya tersebut akan menghabiskan cadangan kas, dampak langsungnya ada pada arus kas. Dalam situasi sulit, misalnya resesi ekonomi, para pelaku usaha bisa mencoba menghitung suku bunga dari utang, kemudian ambil langkah untuk melunasi utang dengan bunga yang paling tinggi.

Perlu diingat, jika terpaksa, carilah utang dengan bunga rendah, sumber yang terpercaya (bukan pinjol ilegal), atau bisa dengan mencari pinjaman yang sangat lunak dalam pengembalian.

Baca juga:

• Isu Keamanan Siber Melanda UMKM, Ini Penangkalnya
• Cara Memaksimalkan WhatsApp Business untuk Penjualan

Arus Kas Terkelola dengan Baik

Arus kas ibarat salah satu sendi terpenting dalam mengelola bisnis sehingga perlu diperhatikan oleh para pelaku usaha. Karena jika arus kas terhambat maka kelancaran usaha akan terganggu. Dengan cara mengetatkan arus kas dan menyeimbangkan anggaran yang basisnya ada pada kecermatan analisis laporan arus kas usaha. Setelah itu, para pelaku usaha bisa memperkirakan arus kas untuk satu tahun ke depan. Sebagai langkah penguatan, pelaku usaha perlu mencadangkan anggaran untuk menghadapi segala kemungkinan di depan.

Cadangan Kas Diperkuat

Setelah mengevaluasi bisnis, melindungi sumber pendapatan, dan mengelola utang, langkah berikutnya adalah memperkuat cadangan kas. Tabungan menjadi salah satu jalan keluar saat kondisi ekonomi memburuk; ketimbang melakukan investasi ulang dari keuntungan, menabung keuntungan bisa diandalkan agar cadangan kas menguat.

Pahami Kebiasaan Klien (Pelanggan)

Saat resesi ekonomi, harga meningkat, daya beli menurun, itu membuat semua orang akan berjuang keras secara finansial. Sehingga para pelaku usaha perlu memahami kebiasaan pelanggan terutama klien/pelanggan yang membeli dalam porsi besar dengan pembayaran di belakang.

Bila perlu, buatlah kontrak atau perjanjian pembelian dan pembayaran, atau melakukan negosiasi ulang tentang jatuh tempo pembayaran, dan tawarkan kemudahan pembayaran, misal melalui pembayaran elektronik.

Ambil Keputusan Berdasar Data dengan Riset Sederhana

Ketepatan mengambil keputusan sangat penting di saat sulit, namun keputusan yang tepat membutuhkan pertimbangan dari hal yang valid. Untuk memvalidasi keputusan maka diperlukan data, baik itu data tentang jumlah pelanggan potensial, data sumber keuangan, data potensi (baik kerugian atau pasar baru), dan lainnya. Hasil yang didapat dalam bentuk angka-angka tersebut kemudian dianalisis sehingga bisa menentukan banyak hal untuk mengeksekusi hasil data.