Teknologi | 17-Jan-2023
BUMIALUMNI.COM – Jumlah pelaku UMKM klaster kuliner
(terutama makanan) masih menjadi mayoritas. Data Badan Pusat Statisik
menyebutkan, tahun 2020 jumlah industri skala mikro-kecil makanan berada di
angka 1,51 juta unit usaha. Jika dikonversi menjadi persentase adalah 36%
dari jumlah total industri skala mikro-kecil nasional.
Bicara mengenai produk makanan, tentu tak bisa dilepaskan dari yang
namanya kemasan produk hingga masa kedaluwarsa. Keberadaan mesin retort kini
menjawab kebutuhan sterilisasi pada kemasan kaleng. Teknologi retort sendiri
merupakan suatu pengemasan produk pangan dalam kemasan kaleng atau pouch kedap
udara melalui proses pemanasan sehingga membuat kualitas produk menjadi
terjaga.
Teknologi sterilisasi itu bisa memperpanjang umur kualitas produk hingga
dua tahun. Secara sederhana, cara kerjanya adalah dengan memasukkannya ke dalam
bejana tahan panas bersuhu 121º celsius, dan bertekanan sekitar 6-12psi. Dengan perhitungan tersebut bisa
memusnahkan jamur, bakteri patogen, e-coli,
hingga bakteri pembusuk lain.
Baca juga:
Pada suhu kamar, setelah mendapatkan sterilisasi, maka produk memiliki
daya tahan terhadap proses pembusukan sehingga stok lebih awet, kemudian
mengurangi potensi kerugian. Alat retort
tersebut juga telah ada yang berukuran kecil (mini retort) sehingga bisa terjangkau oleh pelaku UMKM, dengan
kapasitas hingga 200 liter.
Pada tahun 2019, Badan Pengawasan Obat dan makanan
(BPOM) bersama pihak terkait pernah memfasilitasi industri pangan olahan skala
mikro, kecil, menengah dalam penggunaan teknologi sterilisasi karena itu jadi
bagian tugas dari badan yang berurusan dengan keamanan pangan. (Ed:Barr)
Follow media sosial kami untuk mendapatkan produk terbaik, informasi, pengalaman menarik dan inspiratif.
Kami adalah e-commerce hybrid, sebuah rumah untuk memasarkan produk UMKM Indonesia kualitas terbaik. Nikmati produk kuliner, fashion, kriya, minuman herbal, dan jasa. Juga rubrik Inspiring Life, Jurnal & Peraturan, Berita.